Senin, 19 Januari 2015

Embun, malam, dan pelarian

Ini malam. Menyerupai subuh terbungkus waktu. Kaca dan kayu jendela beruap kedinginan melawan angin dan basah. Langit..berarak hitam tanpa bintang dan cahaya bulan, Kini sepi tertelan suara jangkrik dan kodok lumpur.

Mungkin sebentar lagi subuh
 kini terlihat hempasan kebun jagung melambai menyambut adzan.
 para binatang malam mengendus lewat tanah basah, bukan karena hujan, hanya diludahi embun sisa kemarin.

Mungkin pulih. Kembali pagi seperti kemarin

Mungkin sehat. Kembali kerja seperti petani

Mungkin mati. Kembali tidur disisi tuhan.

Keramat

 do'a dan harapan

Esok kembali menulis seperti sekarang.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar