Senin, 12 Oktober 2015

Wahana Satia Sunda angkat Kandaga Lante

WSS angkat Kisah perjalanan 4 Kandaga Lante yang merupakan para patih kerajaan Padjajaran yang diutus oleh Sribaduga Maharaja (Prabu Siliwangi) untuk menyerahkan mahkota binokasih dan seluruh pakaian kerajaan kepada kerajaan Sumedang Larang, serta sebuah pesan agar Sumedang Larang menjadi penerus kekuasaan kerajaan Padjajaran dikarenakan padjajaran sedang mengalami desakan akibat serangan pasukan gabungan banten, cirebon, dan demak. Prabu Geusan Ulun alias Pangeran Angkawijaya menerima kedatangan 4 kandaga lante ini dengan baik hingga 4 kandaga lante tersebut mengabdi kepada kerajaan Sumedang Lante.
Dramatis perjalanan 4 kandaga lante dimunculkan oleh sang sutradara Wawan Aldo Supriatna yang sekaligus sebagai penulis naskahnya. Memang  cerita ini belum ada yang mengangkat lewat naskah drama, apalagi pertunjukan dramanya, padahal 4 kandaga lante ini merupakan titik awal kejayaan Sumedang Larang. Eyang Jaya Perkasa/Sanghyang Hawu, Eyang Terong Peot, Eyang Kondang Hapa, dan Eyang Nangganan adalah para tokoh yang membawa kejayaan Sumedang Larang dimasa pemerintahan Prabu Geusan Ulun.
Penulis naskah/Sutradara merasa tertantang untuk terus menggarap Kandaga Lante ini lewat teater, selain ketertarikannya kepada para tokoh kandaga lante, maksud untuk terus mempopulerkan sejarah ini pun muncul untuk memperkuat kebenaran sejarah mahkota binokasih yang diwariskan Padjajaran kepada Sumedang Larang. Kini muncul kepermukaan media mengenai opini kabupaten Ciamis yang menggugat dan meminta mahkota binokasih, bahkan dikabarkan menyiapkan tim khusus bentukan DPRD Ciamis. Untuk itu Wahana Satia Sunda mencoba memberikan informasi yang sesungguhnya kepada publik lewat pertunjukan teater. Naskahnya sendiri dibuat Wawan Aldo Supriatna berdasarkan sejarah kabupaten Sumedang serta berdasarkan keterangan para tokoh budaya, tokoh seni, tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat dan bantuan media internet sebagai narasumber dalam pembuatan naskah drama Kandaga Lante ini. Alhasil penulis mendapatkan keterangan yang sama dari berbagai sumber tersebut, sehingga Wawan Aldo Supriatna tak ragu lagi untuk mengangkat kisah ini keatas panggung dengan goresan dramatis perjalanan 4 kandaga lante.
 Garapan ini akan WSS suguhkan sebagai materi Pasanggiri Teater Daerah Jawa Barat yang akan digelar tanggal 22 oktober mendatang di gedung Sabilulungan Soreang Kab.Bandung. WSS akan menjadi perwakilan dari Kabupaten Sumedang dalam perhelatan pasanggiri teater daerah jawa barat tersebut. Semoga ini memberikan nilai estetik baru bagi dunia teater indonesia, khususnya teater rakyat tradisional Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar