Rabu, 14 Oktober 2015

Profile Pendiri Wahana Satia Sunda (WSS) Sumedang


Wawan Aldo Supriatna atau kalo dirumahnya akrab disapa kang to'ink ini adalah orang yang pertama kali mempunyai ide gagasan untuk mendirikan sebuah Pusat Konservasi Seni Budaya WAHANA SATIA SUNDA.

 Awal Sejarah Wahana Satia Sunda :
Wawan Aldo Supriatna Didukung dua temannya, yakni Kang Adiana Supian dan Mang Wan akhirnya mereka sepakat untuk meresmikan WSS ini dihadapan para tokoh masyarakat dusun Cikubang, tepat diakhir bulan november 2014 kang wawan aldo, mang wan dan kang Adi berinisiatif membuat sebuah pendopo kecil (Saung WSS) dan sebuah pakarangan (Pakarangan Ulin WSS) diatas tanah milik keluarga kang Wawan Aldo. Proyek pembuatan sebuah wahana tersebut berhasil selesai secara singkat, deadline tepat diselesaikan pada tanggal 4 Desember 2014 yang disusul tanggal 7 Desember 2014 dengan peresmian dan syukuran (Launching) Wahana Satia Sunda. Maka dari itu tanggal 7 Desember dijadikan sebagai hari jadi Wahana Satia Sunda diliri

Wawan Aldo Supriatna lahir di dusun Cikubang desa Citali kec.Pamulihan -Tanjungsari kab.Sumedang pada tanggal 19 September 1983. Lahir dari pasangan bapak Cahya Muhidin dan Ibu Entin Juartini sebagai anak ke-3 dari 5 saudara . memang sejak kecil kang Wawan sudah dekat dengan seni budaya tradisional, uyutnya yang merupakan tokoh musik Tarawangsa dan neneknya yang merupakan tokoh pemain Sandiwara itu tumbuh secara perlahan mengalir dalam perjalanan hidup kang wawan. Darah seni yang kuat dari leluhurnya memperkokoh jati dirinya dalam menyandang nama Seniman dan Budayawan, walau umurnya masih muda, namun kedewasaannya dalam berkarya tak diragukan lagi. Pada tahun 2003 ia masuk Jurusan Teater STSI Bandung (sekarang; ISBI) dan berhasil menyandang gelar sarjana seni minat studi keaktoran pada tahun 2008. Keaktivannya di komunitas-komunitas di Bandung cukup membawa harum almamaternya. Mulai membentuk Teater Titik Terang tahun 2003 bersama 1 angkatannya di Jurusan Teater, 2004 mulai dilirik oleh Teater Cassanova Bandung, dikarenakan bakat Komedi muncul maka oleh Cassanova (Irwan Jamal dan Oki Sandi) kang wawan disarankan supaya bergabung ke Kelompok Longser Pancakaki, namun sebelumnya masuk dulu kelompok Toneel bandung dibawah asuhan Giri Mustika, lalu setelah itu baru ditarik oleh Kelompok Longser 282 Bandung,setelah 1 tahun di kelompok longser 282 bandung barulah ditarik oleh kelompok Longser Pancakaki dibawah asuhan Hermana HMT, Rano Sumarno dan Agus Injuk.
 Dalam perjalanan karirnya di seni pertunjukan telah ikut membawa harum nama kelompok yang diikutinya, terlebih dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat dari tahun 2008 hingga 2013 menjadi juara di tingkat nasional dalam Pekan Informasi Nasional tak terlepas dari nama Wawan Aldo Supriatna, sebagai penulis naskah, sutradara dan juga ikut sebagai pemainnya (aktor), sungguh tak gampang 3 tugas sekaligus diborongnya dalam garapan-garapan teater rakyat tradisional tingkat nasional.

Dilayar televisi pun wawan aldo banyak berkiprah membawa spirit seni longser, TVRI Jawa Barat salah satu contohnya banyak memanggil wawan untuk sebuah produksi program Longser Plus TVRI Jabar, program Doger Coblak (2007-2010) di PJ TV Bandung, Lolongseran (2012-2013) di IMTV Bandung, Beranda PJ TV (2012-2014), Festival OLI RCTI (2012), CAUR (2013-2015) di IChannel Bandung dan masih banyak lagi menjadi bintang tamu di stasiun televisi lainnya.

Kini Wawan aldo Supriatna tinggal ditempat kelahirannya bersama anak dan istrinya mengelola Pusat Konservasi Seni Budaya Wahana Satia Sunda yang mana banyak merekrut warga setempat dan masyarakat umum lainnya diluar Sumedang yang ikut bergabung di WSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar