Rabu, 31 Desember 2014

Tempat Wisata Budaya dan Pembentukan Karakter

Kami mempunyai pakarangan ulin sebagai wahana pendidikan karakter dan akhlak budaya, khususnya untuk pendidikan anak sejak dini dengan konsep bermain sehingga lebih dekat dengan kehidupan anak-anak. Ini merupakan salah satu cara dalam pendekatan psikologis anak. Konsep bermain yang kami suguhkan adalah mengemas permainan tradisional rakyat, sekaligus memperkenalkan kembali budaya tradisional kita yang hampir ditinggalkan masyarakatnya. Selain itu, ini nerupakan suatu bentuk pelestarian atau konservasi bagi seni budaya tradisional. Menurut peneletian dan pengkajian para ahli di bidang permainan rakyat tradisional, mainan dan permainan yang dimiliki nusantara sekitar 800 lebih jenis mainan dan permainan tradisional nusantara. Jawa Barat saja memiliki sekitar 250-an lebih jenis mainan dan permainan tradisional.

Nah di pakarangan ulin Wahana Satia Sunda bisa dijumpai sekaligus praktek langsung mengenai mainan dan permainan tersebut, selain itu juga kami punya wahana seni pertunjukan juga yang mana sama muatannya dalam hal pembentukan karakter, yakni ada seni teater, tari, musik karawitan, dan rupa. Seni teater di pakarangan ulin WSS menanamkan muatan edukasi si anak untuk berani tampil dan berbicara di muka umum, daya hafal, daya pikir dan eksplorasi gerak. Sebenarnya pada wahana teater ini sudah mencakup beberapa aspek seni yang terkandung di dalamnya; vokal, gerak, dan akting sangat besar muatannya. Selanjutnya wahana musik karawitan untuk anak diberikan tahapan mengenal dan belajar seni degung, karakter degung memberikan kelembutan pada si pelakunya, bagaimana si anak dibawa kearah karakter, tatakrama dan sopan santun. Adapun wahana rupa, yakni mengeksplorasi dan mengasah kreatifitas anak pada wilayah membuat mainan, melukis layangan, dsb. Mungkin banyak tempat seperti yang kami suguhkan di tempat-tempat tertentu yang lebih dulu mengemas dan telah lama berkembang, namun yang kami kemas tentulah sangat berbeda. Kebanyakan tempat lain hanya mengemas pada wilayah mainan dan permainan saja, tapi kami mencoba memberikan muatan lebih pada seni dan juga lingkungannya, terutama seni pertunjukan tradisional. Anak-anak (masyarakat) tidak hanya diperkenalkan pada wilayah mainan dan permainan tradisional saja, akan tetapi membuka ruang pada elemen-elemen lainnya (kesenian, sosial, dan alam). Selain itu juga keberadaan tempat kami berada di area sisi sawah dan kebun, serta ditengah-tengah dusun/kampung sehingga akan menambah suasana artistik dan impresi natural ethnic Sunda.








Selasa, 30 Desember 2014

Seni Budaya Sumber Kehidupan

Berbicara tentang seni dan budaya keduanya erat tak dapat dipisahkan. Didalam budaya ada nilai-nilai seni dan kesenian, begitupun dalam seni terdapat budaya-budaya tertentu. Seni budaya
  merupakan warisan, kebanggaan, kekuatan, identitas, hiburan dan merupakan sumber penghidupan. Seni budaya yang mana?bagaimana? dan seperti apa?.menurut saya pribadi adalah seni budaya tradisional (ethnic) yang justru sekarang perlu  kita perkenalkan dan kita tanamkan  pada anak-anak sejak dini. Berawal dari bahasa, perilaku, lingkungan hingga akhlak yang berbudaya. Anak adalah generasi penerus yang akan beranjak dewasa dan matang. Dalam menuju kematangan tersebut kita bekali akhlak budaya ethnic yang hidup di lingkungannya, hingga pada saat kematangannya telah membawa karakter budaya aslinya, adapun faktor lingkungan lain yang nantinya berpengaruh besar (budaya barat) namun ia akan menghadirkan proteksi terhadap budaya tersebut. Jadi intinya perlu ada penguatan terlebih dahulu pada tatanan ethnic-nya sejak dini.
Mari kita bersama-sama menata seni budaya tradisional kita sebagai perwujudan pembentukan karakter dan sumber penghidupan.

Wawan Aldo Supriatna